Crossover, merupakan persilangan genetik antara hatchback dengan SUV. Hasilnya, perawakan bodi mungil namun memiliki daya jelajah lebih, dalam format desain ala SUV. Renault, pabrikan asal perancis memberi makna baru pada jenis mobil ini dalam sebuah Capture.
Sebelum menilik bagaimana performa mobil ini dalam berlalu-lintas, tak ada salahnya menganalisa penampilan Captur. Desain bodinya jauh dari mainstream, tak ada rasa normal yang bisa membuat pandangan Anda melewatkan mobil berwarna two tone ini. Sepintas daya tariknya dengan warna two tone mengingatkan kita akan sosok MINI Cooper, mobil beraliran abnormal yang mudah menarik perhatian.
Warna tersebut bukanlah demi kepentingan unit pameran semata. Namun ketika Anda memilih warna Captur, memang tak ada pilihan warna homogen dalam daftar. Semua pilihan warna merupakan kombinasi warna atap dan bodi yang berbeda. Bahkan di bagian sisi bodi turut diimbuhkan juga side moulding untuk membuat tampilannya lebih maskulin. Ada 8 kombinasi warna yang bisa dipilih di Tanah Air.
Renault menghadirkan Captur yang notabene sebuah crossover dalam dimensi yang terbilang sangat kompak. Panjangnya hanya 4.122 mm, sementara lebar 1.778 mm dan tinggi 1.566 mm. Komposisi tersebut tentu membuatnya layak untuk disebut minicrossover. Alasan di balik mungilnya Captur ternyata adalah Clio, spesies hatchback Renault yang menjadi basisnya.
Meski mungil, ia memiliki ground clearance tinggi. Jarak dari tanah 200 mm, merupakan angka yang bisa membuat siapapun yang mengendarainya tak takut menghadapi berbagai medan jalan. Terlebih dengan profil roda bertapak 205 pada lingkar pelek alloy 17 inci tentu ketangguhannya layak diuji.
Masuk ke kabin, Anda akan disuguhkan tata letak tuas dan tombol yang tak biasa. Penempatan tak lazim ini ternyata untuk mensiasati jumlah tombol yang sudah terlalu banyak di lingkar kemudi. Tuas kontrol multimedia, lampu, wiper, dengan banyak pilihan dan tombol di masing-masing tuasnya diletakkan pada konsol setir.
Berada di balik kemudi Captur, rasa berkendara sebuah hatchback masih sangat kental. Memang kemudinya tak sesigap mobil lansiran Eropa lainnya. Agaknya ini merupakan efek tingginya roda. Namun secara umum handlingnya terbilang cukup rapi, tanpa banyak koreksi yang perlu dilakukan pengemudi. Sistem Variable Power Assisted Steering adalah komponen yang bertugas memandu koreksi kemudinya.
Suspensinya mungkin bukan yang terbaik bagi sebuah crossover. Peredaman terbilang terlalu empuk. Ini akan menjadi catatan jika mobil diisi penuh oleh penumpang. Kenyamanan para penumpang Captur didukung oleh banyaknya ruang penyimpanan, baik itu tertutup maupun terbuka.
Walau punya bagasi luas, juga bukanlah sebuah keunggulan. Dengan kapasitas awal 377 liter, ruang bagasi bisa ditingkatkan hingga 455 liter saat bangku belakang dillipat sempurna. Tapi di balik ruang bagasi masih ada ruang tersembunyi untuk menaruh ban serep atau perlengkapan pendukung lainnya.
Mengikuti tubuhnya yang mungil dengan bobot 1.180 kg, disematkanlah mesin berkapasitas irit. Hanya mesin 4 silinder, 1.197 cc. Namun berkat imbuhan perangkat turbo dan sistem injeksi multipoint, tenaga yang dihembuskannya mampu mencapai angka 120 dk. Torsinya? 190 Nm! Angka cukup besar untuk mesin sekecil itu. Tak heran jika kami mampu membuatnya berlari dari diam ke 100 km/jam dalam waktu 10,7 detik saja.
Setelah ditilik, ternyata girboks yang digunakannya menganut sistem kopling ganda dalam konfigurasi 6 percepatan. Pantas jika perpindahan giginya sangat halus dan cepat layaknya transmisi manual. Untuk mobil dengan harga Rp 380 juta (off the road) tentu pengorbanan Renault patut diapresiasi.
Sistem pemandu efisiensi yang hadir terbilang sangat mutakhir. Pada layar sentuh 7 incinya, ada informasi berkendara yang memaparkan tingkat efisiensi dengan sangat komprehensif. Sayang meski banyak panduan, hasil uji efisiensi Captur tak terlalu mengesankan. 11,7 km/liter bukan angka yang bagus untuk tingkat konsumsi bahan bakar saat menjelajah di perkotaan. Sedangkan saat dipacu di jalan tol, ia hanya mampu menorehkan angka 18,2 km/liter. Sistem ECO Mode tersebut bisa diaktifkan via tombol di konsol tengah antara jok penumpang depan yang bersanding dengan tombol cruise control.
Kesimpulan
Strategi yang sangat berani oleh PT. Auto Euro Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek Renault untuk menghadirkan komposisi Captur. Dengan paket harga Rp 380 Juta (OTR Jakarta) Captur diboyong ke Indonesia menggunakan banyak fitur, desain unik, dan transmisi tercanggih. Captur telah merevolusi makna crossover lansiran Eropa karena bisa hadir dengan harga yang terjangkau.